Powered By Blogger

Isnin, 22 Mac 2010

Jangan Biar Hal-Hal Yang Kecil Merosak Diri Anda

Ramai orang bersedih hanya kerana hal remeh-temeh yang tidak bererti. Perhatikanlah orang-orang munafik; betapa rendahnya semangat dan azam mereka. Berikut ini adalah perkataan-perkataan mereka:

“Janganlah kamu keluar beramai-ramai (untuk berperang) pada musim panas ini”

(QS. At-Taubah: 81)

“Izinkanlah aku (supaya tidak pergi berperang) dan janganlah engkau menjadikan daku dipengaruhi oleh fitnah”

(QS. At-Taubah: 49)

“Sesungguhnya rumah-rumah kami memerlukan perlindungan”

(QS. Al-Ahzab: 13)

“Kami takut bahawa kami akan ditimpa bencana(yang memaksa kami meminta bantuan mereka)”

(QS. Al-Ma'idah: 52)

“Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kita melainkan perkara yang memperdayakan sahaja”

(QS. Al-Ahzab: 12)

Alangkah sempitnya hidung-hidung mereka, betapa sengsaranya jiwa-jiwa mereka. Hidup mereka hanya pada sebatas soal perut, pinggan, rumah dan istana. Mereka tidak pernah mahu menebarkan pandangan mereka ke angkasa kehidupan yang utama. Mereka juga tidak pernah memandang bintang-bintang keutamaan hidup. Kecemasan dan pengetahuan mereka hanya pada soal kenderaan, pakaian, kasut dan makanan.

Cuba perhatikan, betapa ramainya manusia yang hidupnya dari pagi hingga petang hanya disibukkan oleh kecemasan dan kegelisahan mereka agar tidak dibenci isteri, anak atau kerabat terdekatnya atau agar tidak mendapat celaan atau mengalami keadaan yang menyedihkan. Ini semua, pada dasarnya merupakan musibah besar bagi manusia-manusia seperti itu. Betapa mereka sama sekali tidak memiliki tujuan-tujuan yang lebih mulia yang seharusnya menyibukkan mereka dan juga kepentingan- kepentingan agung yang seharusnya menghabisi seluruh waktu mereka.

Padahal pepatah mengatakan: "Jika air telah keluar dari bejana, hawa kosong akan datang memenuhinya. " Maka dari itu, bila anda juga merasa seperti orang-orang tadi, renungkanlah kembali hal-hal yang selama ini telah menarik perhatian dan hidup anda, atau bahkan membuat anda resah setiap saat. Benarkah semuanya itu patut memperoleh perhatian dan kedudukan yang sedemikian besar dalam hidup anda? Mengapa anda harus rela mengorbankan fikiran, daging darah, ketenteraman dan juga waktu hanya untuk persoalan-persoalan remeh tadi?

Ibarat orang berjual beli, apa yang anda lakukan itu sebenarnya suatu kebodohan dan kerugian besar yang dibayar murah. Para pakar jiwa sering mengatakan, "Buatlah batasan yang rasional (wajar) untuk setiap hari” Dan lebih tepat dari kalimat ini adalah firman Allah,

“Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu”

(QS. Ath-Thalaq: 3)

Dengan kata lain, letakkanlah setiap persoalan sesuai dengan ukurannya, nilai dan kadarnya. Janganlah sekali-kali anda melakukan kezaliman dan melampaui batas.

Ibaratnya, bila tujuan utama orang-orang yang berbakti kepada Allah (ketika berada dibawah sebuah pohon) adalah untuk berjual beli, maka mereka akan mendapatkan redha Allah. Namun, bila salah seorang dari mereka hanya disibukkan dengan urusan untanya saja, hingga ia tidak sempat ikut berjual beli, maka yang akan ia peroleh adalah hanya kebinasaan dan kegagalan.

Abaikanlah hal-hal remeh yang tak penting. Jangan sampai anda hanya disibukkan olehnya dan waktu anda habis kerananya. Dengan begitu, nescaya kebimbangan dan kecemasan akan selalu menjauhi anda. Dan hidup anda pun selalu riang ceria.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan